Perubahan Perilaku Hewan Saat Gerhana Matahari
Perubahan Perilaku Hewan Saat Gerhana Matahari | Gerhana Matahari Total (GMT) sudah melewati Indonesia pada 9 Maret 2016 kemarin selama kurang lebih 3 menit yang mengakibatkan beberapa kawasan di Indonesia mengalami cuaca yang gelap.
Dari peristiwa ini, banyak para peneliti asing yang datang ke Indonesia untuk meneliti dan melihat langsung Gerhana Matahari Total tersebut. Tercatat, ada 12 Provinsi di Indonesia yang
dapat menyaksikan seluruh fenomena langka ini. Wilayah tersebut, yaitu
Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Perubahan perilaku hewan saat gerhana matahari |
Namun dari sisi lain, fenomena alam ini memberikan pengetahuan lain pada kita bahwa seluruh isi alam semesta akan merasakan dampaknya terutama pada perubahan perilaku hewan saat Gerhana Matahari Total. Seperti yang diberitakan salah satu stasiun televisi swasta bahwa Ikan Lumba-lumba berada pada dasar kolam saat terjadi Gerhana Matahari Total. Padahal biasanya lumba-lumba berenang di bagian atas atau bagian tengah-tengah pada kolam tersebut.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin, Kamis 18 Februari 2016, mengatakan
fenomena GMT pada bulan depan tidak berdampak pada lingkungan.
"Tidak ada (dampak) signifikan GMT pada alam. Perubahan hanya
beberapa menit hanya berpengaruh singkat. Hewan malam kadang merespons
dengan perubahan perilaku sesaat," tutur Thomas.
Dengan demikian, Perubahan perilaku hewan saat gerhana matahari tidak terlalu berpengaruh pada kelangsungan hidupnya maupun ekosistem yang berada di sekitarnya. Semoga selalu ada hikmah dalam setiap kejadian yang sudah ditetapkan olehNya.
Subscribe Our Newsletter
Belum ada Komentar untuk "Perubahan Perilaku Hewan Saat Gerhana Matahari"
Posting Komentar