. WhatsApp Diblokir di China, Kini Saingannya Bisa Lebih Berjaya. Indonesia Mau Meniru? - Kang Nulis -->
Banner IDwebhost

WhatsApp Diblokir di China, Kini Saingannya Bisa Lebih Berjaya. Indonesia Mau Meniru?

Kampung Rumasa - salah satu aplikasi chatting terbesar dunia yaitu WhatsApp milik Mark Zuckerberg kini sedang jadi pembahasan hangat di China. Pasalanya Aplikasi Whatsapp telah di Blokir di China dan ternyata tidak memiliki pengaruh besar bagi warga China disana.
Kehilangan WhatsApp bagi negara China nampaknya bukan perkara yang bisa melumpuhkan stabilitas negara dari sisi teknologi dan komunikasi pesan instant bagi masyarakatnya. Karena China telah jauh-jauh hari menyiapkan sebuah aplikasi tandingan whatsApp dan sudah menjadi populer di negara tirai bambu tersebut.

WeChat, nama aplikasi chat tersebut, kepopulerannya di China melebihi WhatsApp. Sebagai aplikasi chat nomor satu di China, layanan yang dikembangkan oleh Tencent ini seolah sudah menjadi bagian dari keseharian pengguna smartphone China.

WhatsApp Diblokir di China, Kini WeChat Bisa Lebih Berjaya

Entah apa yang melatarbelakangi hal ini hingga akhirnya China harus Blokir WhatsApp di negaranya. salah satu kabar berita menyebutkan juga bahwa Mark Zuckerberg pernah meminta kepada China agar negara dan masyarakatnya tersebut tetap bisa mengakses WhatsApp, namun tidak di-indahkan oleh China.
WeChat dikenal sebagai salah satu aplikasi paling inovatif dan serba guna di dunia. Di China sendiri, WeChat dianggap sebagai aplikasi untuk semua kebutuhan.

Dengan beragamnya layanan yang disediakan WeChat, aplikasi ini tak hanya digunakan warga lokal untuk chat, melainkan juga untuk bermedia sosial, belanja online, bermain game, mengakses berita dan hiburan, sampai melakukan pembayaran non tunai.

WeChat saat ini adalah salah satu aplikasi pesan instant dengan pengguna aktif bulanan terbesar di dunia. Sejak dirilis pada 2011, WeChat kini punya lebih dari 963 juta pengguna aktif setiap bulannya.

Seiring perkembangannya, WeChat merambah berbagai platform, termasuk mengembangkan teknologi virtual reality dan artificial intelligence atau kecerdasan buatan untuk memperkaya pengalaman menggunakan WeChat.

WeChat juga berekspansi ke sejumlah negara, termasuk Indonesia. Di negara lain, pamor WeChat memang tak bersinar seterang di negeri asalnya. Bagi WeChat, hal ini tak masalah. Banyaknya jumlah penduduk China sudah lebih dari cukup membuatnya menjadi aplikasi yang diakses banyak orang.

Indonesia Mau Meniru Blokir WhatsApp Juga?


Salah satu alasan dari China memblokir WhatsApp adalah pemerintahanya akan menerapkan sistem firewall terbaru mereka untuk menerapkan kebijakan sensor dan proteksi yang ketat. Dengan berlakunya sistem ini, maka nasib WhatsApp tidak akan jauh berbeda dengan Facebook dan Instagram yang sudah lebih dulu di blokir oleh China pada beberapa tahun terakhir.

Pernyataan dan tindakan tegas tersebut diambil oleh pemerintah China demi menjaga kedaulatan komunikasi di negaranya. Bagaimana dengan Indonesia, pakah berani mengambil tindakan yang sama dengan China?

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memberikan tanggapannya mengenai hal ini ditengah kunjungannya menghadiri ITU Telecom World 2017 di Busan, Korea Selatan.

"Begini, reaksi tiap negara berbeda-beda caranya. China dari awal tidak boleh masuk tapi kembangkan di dalam negeri," ucap Rudiantara di sela-sela kegiatannya itu di Busan, Selasa (26/9/2017).

Persoalannya, kata dia, berbeda dengan yang terjadi di Indonesia. Menurutnya, Indonesia terbilang terlambat dalam mengembangkan layanan Over The Top (OTT) seperti WhatsApp, Google, ataupun Facebook.

"Indonesia terlambat dalam artian sudah terbuka kita, makanya optimalisasi dari sekarang, (OTT global) sudah keburu masuk. Kalau kita usir, nggak bener itu, kita bicara baik-baik, diubah model bisnisnya," tuturnya.

Meski terbilang terlambat, sebagai Menkominfo, ia tetap mendorong agar OTT lokal untuk tumbuh. Sebab, Indonesia merupakan negara yang punya potensi besar mengenai ekonomi digital.

"Saya ke teman-teman, kalau nanya ke saya pakai WhatsApp, nggak saya balas. Pakai OTT nasional dong, boleh dong, kan sekalian promosi, tugas saya kan begitu, bos," ungkapnya.

Dalam artian tersebut bahwa Indonesia belum siap untuk Blokir WhatsApp karena pelbagai alasan baik secara bisnis maupun membuat masyarakatnya agar tetap kondusif dan bisa memilih aplikasi chat yang tepat sesuai kebutuhan.

Semoga langkah ini bisa mendorong OTT lokal untuk segera bisa berbenah dan menghadirkan sebuah layanan instant messenger bagi masyarakat Indonesia. Seperti salah satunya aplikasinya berhasil di gagas oleh Callind - Indonesia Memanggil.

Callind: Terobosan Baru Bersosial Media

Sebuah mimpi anak bangsa kini mulai diberikan jalan oleh pemerintah. Pasalnya Callind adalah aplikasi yang telah melakukan riset panjang di Indonesia dengan melihat sisi kelebihdan dan kekurang yang ada pada aplikasi sosial media lain seperti Faceboook, WhatsApp, BBM, dan Meo Talk.
Callind berusaha memenuhi kebutuhan pengguna dalam berkirim pesan seperti file gambar, video, suara, stiker, panggilan sesama pengguna Callind, bahkan panggilan video call.

Keunggulan Callind antara lain bisa curhat dengan private chat (sistem membantu menemukan pengguna yang tepat), bisa curhat lebih dari satu orang dengan private chat komunitas, bisa melakukan panggilan ke seluruh nomor telepon/ponsel di seluruh dunia, bisa video call, bisa pasang iklan, dan dapat bonus uang dari iklan-iklan yang kita klik (pay per click).

Silakan langsung coba aplikasinya disini: Download Callind from Playstore
logo
Kenalan Langsung Dengan Saya di Sosial Media.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Subscribe Our Newsletter

    Related Posts

    Buka Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel