Wisata Rohani di Mesjid Agung Banten
Setelah postingan sebelumnya mengenai "History of Banten" memberikan sebuah rasa penasaran, maka mencoba untuk datang langsung ke "Banten Girang" dan melakukan wisata Rohani di Mesjid Agung Banten. Sejarah Mesjid tersebut memang terbilang cukup kental dengan makna religius keraton dan kesultanan di Banten, namun suasana bangunannya yang terlihat indah dan banyak unsur seni didalamnya, bisa melupakan hal itu semua dan memang tepat untuk menjadi sebuah objek wisata rohani.
Dalam "History of Banten" terdapat Mesjid Agung yang memang merupakan sebuah peninggalan sejarah dan peninggalan peradaban Banten pada zaman dahulu. Saat melakukan wisata rohani di Masjid Agung Banten, saya juga sempat mendapat beberap informasi tentang Mesjid Agung banten tersebut. Dintaranya, Mesjid ini memliliki nilai sejarah yang tinggi di kawasan Banten. Mesjid ini didirikan oleh Sultan Maulana Yusuf Putera Sultan Maulana Hasanudin atau cucu Sunan Gunung Jati Cirebon pada tahun 1566 M (966 H).
Mesjid ini memliliki nilai sejarah yang tinggi di kawasan Banten. Mesjid ini didirikan oleh Sultan Maulana Yusuf Putera Sultan Maulana Hasanudin atau cucu Sunan Gunung Jati Cirebon pada tahun 1566 M (966 H).
Mesjid ini letaknya Cuma 10 km dari Serang dan dapat dicapai dengan berbagai kendaraan darat, baik kendaraan bermotor maupun kereta api. Obyek wisata ini bisanya dipadati pengunjug pada hari-hari besar keagamaan Islam, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha dan Maulud.
Di bagina selatan mesjid ini terletak sebuah bangunan tambahan yang disebut Tiyamah, yang dibangun dengan gaya arsitektur Belanda kuno oleh Hendrik Lucas Cardeel, seorang arsitektur Belanda beragama Islam.
Di halaman depan Masjid berdiri dengan megah sebuah menara yang dibangun antara tahun 1560-1570 (KC Crucq) dengan model konstruksi padat dan tangga naik menyerupai goa, yang dibangun dengan bantuan Cek Ban Cut, seorang arsitek bangsa Mongolia.
Wisata rohani di Mesjid Agung Banten teryata terbilang lumayan seru juga, selain kita bisa menenangkan pikiran kita, juga bisa menambah pengetahuan ke-arsitek-an kita.
Dalam "History of Banten" terdapat Mesjid Agung yang memang merupakan sebuah peninggalan sejarah dan peninggalan peradaban Banten pada zaman dahulu. Saat melakukan wisata rohani di Masjid Agung Banten, saya juga sempat mendapat beberap informasi tentang Mesjid Agung banten tersebut. Dintaranya, Mesjid ini memliliki nilai sejarah yang tinggi di kawasan Banten. Mesjid ini didirikan oleh Sultan Maulana Yusuf Putera Sultan Maulana Hasanudin atau cucu Sunan Gunung Jati Cirebon pada tahun 1566 M (966 H).
Mesjid ini memliliki nilai sejarah yang tinggi di kawasan Banten. Mesjid ini didirikan oleh Sultan Maulana Yusuf Putera Sultan Maulana Hasanudin atau cucu Sunan Gunung Jati Cirebon pada tahun 1566 M (966 H).
Mesjid ini letaknya Cuma 10 km dari Serang dan dapat dicapai dengan berbagai kendaraan darat, baik kendaraan bermotor maupun kereta api. Obyek wisata ini bisanya dipadati pengunjug pada hari-hari besar keagamaan Islam, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha dan Maulud.
Di bagina selatan mesjid ini terletak sebuah bangunan tambahan yang disebut Tiyamah, yang dibangun dengan gaya arsitektur Belanda kuno oleh Hendrik Lucas Cardeel, seorang arsitektur Belanda beragama Islam.
Di halaman depan Masjid berdiri dengan megah sebuah menara yang dibangun antara tahun 1560-1570 (KC Crucq) dengan model konstruksi padat dan tangga naik menyerupai goa, yang dibangun dengan bantuan Cek Ban Cut, seorang arsitek bangsa Mongolia.
Wisata rohani di Mesjid Agung Banten teryata terbilang lumayan seru juga, selain kita bisa menenangkan pikiran kita, juga bisa menambah pengetahuan ke-arsitek-an kita.
Subscribe Our Newsletter
Belum ada Komentar untuk "Wisata Rohani di Mesjid Agung Banten"
Posting Komentar